Senin, Juli 21, 2008

Antara KL dan Johor II (Foto)

Perjalanan pulang ke Batam (Indonesia), dari Kuala Lumpur (Malaysia), bukan merupakan perjalanan yang singkat jika ditempuh melalui jalur darat. Setelah tiba di Johor nanti, kami masih harus menggunakan speedboat sekitar 1,5 jam perjalanan.

"sebuah pintu tol dalam perjalanan KL-Johor"


Selepas pintu tol, terdapat rest area, layaknya jalan tol di Indonesia

"agak unik memang namanya"


"disini bisa beli minuman kaleng dari mesin. Agak jarang ya di Jakarta"




Selama sisa perjalanan saya mengambil gambar beberapa gedung yang sebenarnya di Jakarta juga ada, namun tetap saja terlihat berbeda.

"KFC"


"Shell"


"daenk M@R"




"tempat peristirahatan yang lebih besar, dan terdapat food court dan supermarket"






"bis jurusan Johor atau KL, yang tengah mampir istirahat"


"di Malaysia, motor bisa masuk tol"


"setelah tiba di terminal Johor, perjalanan dilanjutkan menggunakan taksi ke pelabuhan Johor"


salam
daenk M@R

Johor Menuju Batam (Foto)

Untuk menyeberang ke Batam dari Malaysia menggunakan Kapal Feri, kita dapat melakukannya dari pelabuhan yang ada di Kota Johor.

"saya di dermaga, sesaat sebelum naik ke Kapal Feri"


"pelabuhan di Johor, tampak dari atas Feri"




"latar belakang Singapura"








"kalo yang ini suasana di pelabuhan Johor Malaysia"






"berlayar melalui selat malaka, akan berpapasan dengan banyak kapal berbagai jenis"










Selat Malaka
adalah sebuah selat yang terletak di antara Semenanjung Malaysia (Malaysia) dan Pulau Sumatra (Indonesia).

Dari segi ekonomi dan strategis, Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia, sama pentingnya seperti Terusan Suez atau Terusan Panama. Selat Malaka membentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta menghubungkan tiga dari negara-negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia: India, Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok.


Sebanyak 50.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia. Sebanyak setengah dari minyak yang diangkut oleh kapal tanker melintasi selat ini; pada 2003, jumlah itu diperkirakan mencapai 11 juta barel minyak per hari, suatu jumlah yang dipastikan akan meningkat mengingat besarnya permintaan dari Tiongkok. Oleh karena lebar Selat Malaka hanya 1,5 mil laut pada titik tersempit, yaitu Selat Phillips dekat Singapura, ia merupakan salah satu dari kemacetan lalu lintas terpenting di dunia. (Sumber : Wikipedia Indonesia)

"daenk M@R, sesaat sebelum tiba di Pelabuhan di batam"




"Batam dari Feri, sesaat sebelum tiba di pelabuhan"




salam:
daenk M@R

Kamis, Juli 17, 2008

@ Barelang (Foto)

Jembatan Barelang maksudnya adalah jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang. Sebenarnya jembatan ini terdiri dari tujuh buah, yang artinya menghubungkan 8 buah pulau. Yang paling besar adalah Pulau Batam.

Saya pun berangkat dari Batam, dan melewati 3 jembatan, atau menginjak 4 pulau, pada waktu berkunjung ke sana.

Dari tujuh jembatan yang ada, jembatan pertamalah (menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton) yang menarik karena mirip jembatan San Fransisco. Sementara besi-besinya yang kemungkinan adalah penggantung jembatan, mengingatkan saya pada fly over di Bandung, yang menghubungkan Pasteur dengan pusat kota.

Jembatan pertama dilihat dari Pulau Batam




Pemandangan laut dari jembatan pertama






Jembatan kedua, saya foto dari jembatan pertama




Jembatan pertama yang unik




Jembatan pertama, saya foto dari jembatan kedua




Narsis abiiiiisssss....!!!














salam

daenk M@R